Monday, April 27, 2009

Cintaku padaNYA

Ilahi rabbi…
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku agar cinta itu mengalun dalam jiwaku agar cinta ini mengalir disepanjang nadiku..

Yaa Allah,
sesungguhnya aku memohon cinta Mu, cinta orang-orang yang mencintai Mu, dan amal yang dapat membuatku memperoleh cinta Mu. Yaa Allah jadikanlah cintaku kepada Mu melebihi cinta terhadap diriku sendiri, keluargaku, dan melebihi cintanya orang yang kehausan terhadap air yang dingin.”

Sunday, April 26, 2009

Keluarga Sakinah

Semua manusia pasti mendambakan hidup tenang dan bahagia, penuh kasih sayang dan cinta kasih. Semua ini bisa didapatkan bila antar pasangan saling mengetahui hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, saling menghargai satu sama lain, saling menghormati, saling menyayangi, saling mempercayai dan saling menjaga kejujuran, saling pengertian dan saling bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing pihak.
Bila hal diatas dapat dijalankan dalam pribadi masing-masing pasangan, insyaAllah keluarga langgeng penuh mawaddah warahmah akan dapat dirasakan.
Pasangan kita bagai pakaian terhadap kita. Fungsi pakaian untuk menutupi aurat, menjaga kesehatan tubuh dari sengatan matahari, juga untuk kecantikan. Maka pasangan dalam hidup kita adalah untuk saling menutupi aib masing-masing,, bukan sebaliknya semakin berumah tangga semakin terbuka aib darinya, menjadikannya hiasan hidup dan keindahan mata, bukan sebaliknya semakin jelek diri dipandangan mata orang lain, sempit pergaulan, tempat kita berlindung dan berteduh, bukan sebaliknya rumah bukan bagaikan surga,tetapi bagai neraka, juga komunikasi tempat tukar fikiran, mencurahkan segala isi hati dari segala macam problematika kehidupan, saling berbagi rasa, duka dan cita, bukan sebaliknya kedustaan yang timbul,kecurigaan dan saling tuding menuding..." Sebaik-baik perhiasan didunia ini adalah wanita shalihah/pria shalih".
Wasiat ummu Mu'asyirah pada anaknya tatkala malam pernikahan :
Wahai anakku : Bersiap-siaplah engkau pada kehidupanmu yang baru.
Jadilah engkau istri baginya dan ibu untuknya.
Jadikanlah dirimu menjadi tempat tumpuan disegala hidupnya, seakan-akan engkaulah segala-galanya dalam hidupnya, dunianya.
Ingatlah selalu bahwa setiap lelaki kecil ataupun besar lelaki itu, seringan-ringan perkataan yang harus engkau fahami adalah bahwa jangan jadikan dirinya merasa dengan perkawinannya padamu engkau haramkan/jauhkan seluruh keluarganya.
Perasaan ini biarkanlah tumbuh dari dirinya, jangan dari dirimu,karena sesungguhnya ia telah meninggalkan rumah dan keluarganya hanya karenamu, keadaannya sama dengan keadaanmu yang sama-sama telah meninggalkan keluarga dan rumah kalian, perbedaannya kamu perempuan ia lelaki.
Biasanya perempuan lebih lengket pada keluarganya,tapi biasakanlah dirimu akan kehidupan baru ini,jangan kau bebani suamimu menanggung beban keluargamu,dan menjadi tanggung jawabnya.
Wahai anakku, inilah kehidupanmu hari ini dan masa depan. Ayah dan Ibumu adalah masa lalu. Bukan aku mengatakan lupakan kami ayah,Ibu dan saudara-saudaramu, karena bagaimanapun keluargamu tak akan pernah melupakanmu.
Bagaimana seorang ibu bisa melupakan anak buah hatinya, tetapi aku meminta padamu cintailah ia, hiduplah bersamanya dan bahagiakanlah hidupmu dan hidupnya bersama-sama.
Akhir kalam : Ketahuilah wahai para suami, para istri Penikahan adalah suatu hal yang sakral,sebelum/sesudah menikah hendaknya masing-masing tahu apa hak-hak dan apa kewajiban masing-masing pihak.
Islam telah menetapkan dan mengajarkan semua itu tak ada satu pasanganpun akan didzalimi, karena hukumAllah sangat adil.
Mari kita membahas satu ayat surah Ar Rum." Wamin aayaatihii an KHALAQA lakum MIN ANFUSIKUMAZWAAZAN LITASKUNUU ilaihaa, wa JA'ALA bainakumMAWADDATAN wa rahmatan, innaafiidzaalika la aayaatil liqawmii yatafakkaruun ".
Bunyi artinya begini : " Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah yangmenciptakan untuk kamu istri-istri dari jenis kamusendiri, supaya kamu cenderung dan tentram bersamanya,dan dijadikannya diantara kamu kasih sayang,sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tandabagi kaum yang berfikir ".
Sengaja saya memperbesar huruf yang ditebalkan diatas,karena inilah yang akan saya jelaskan akan mukjizatkata yang disampaikan oleh Allah SWT.Perlu kita ketahui, bahwa kata kata " khalaqa " dan "ja'ala ", berartikan sama-sama " menciptakan, atau menjadikan ".
Tetapi mengapa pada ayat diatas tatkala Allah mengatakan menciptakan/menjadikan manusia, memakai kata " Khalaqa", sedangkan ayat selanjutnya pada ayat diatas juga, tatkala mengatakan "menjadikan diantarakamu ", memakai kata " Ja'ala ", bukankah kedua arti diatas sama-sama berartikan "menjadikan..?".Coba kita lihat, betapa telitinya Allah dalam memasangkan kata perkata sesuai dengan maknanya yang terkandung.
Didalam AlQuran, pemakaian kata diatas berbeda untuk setiap maknanya, setiap kata "khalaqa" , maka disana semata-mata Allah saja yang menciptakannya, tanpa ada campur tangan makhluk lain, sementara bila kata"ja'ala", maka ada campur tangan makhluk lain didalamnya(silahkan diteliti dua kata tersebut dalamayat-ayat Allah dan renungkan kedalaman isinya).Pada kata pertama dalam ayat diatas, Allah mengatakan menciptakan manusia. Jadi benar-benar Allah yang menciptakan manusia itu tanpa ada campur tangan makhluk lainnya, sementara pada kata kedua dipakai kata " ja'ala".Dan menjadikan diantara kamu cinta dan kasih sayang.
Ini bermaknakan, bahwa dalam menciptakan atau menjadikan pernikahan itu menjadi sebuah cinta dan kasih sayang, bukan hanya Allah saja yang menentukannya, tapi atas usaha kedua belah pihak,suami dan istri.
Allah memang sudah menjanjikan pada kita dengan adanya pernikahan, maka terciptalah ketenangan, kasih sayang dan cinta, namun semua itu tidak akan mungkin tercapai tanpa usaha kedua belah pihak, tidak akan tercapai tujuan pernikahan untuk menuju ketenangan jiwa cinta dan kasih sayang, tanpa usaha dari kedua belah pihak. Itulah sebabnya Allah memakai kata " Ja'ala, bukan khalaqa", subhanallah !Ini pertama, mukjizat kata dalam AlQuran.
Kedua : " dalam ayat diatas Allah mengatakan : " dan dari tanda-tanda kekuasaannya Allah menciptakan " DARIJENIS KAMU SENDIRI ". Lha,..kenapa Allah mengatakan menciptakan kita manusia dari jenis kita sendiri,bukankah kita tercipta dari turab(tanah), setetes airmani.Maknanya sangat dalam sekali, karena ini diberikan tepat dalam nasehat pernikahan. Ayat ini bermaknakan makna majazi, atau kiasan, bukan kita tercipta dari manusia juga, bukan..bukan itu maksudnya. Tetapi ayat ini mengandung makna bahwa " Pasangan-pasangan kita,istri kita yang telah kita nikahi itu, pada hakikatnya kita mempergauli istri kita sebagaimana mepergaulidiri kita sendiri" MIN ANFUSIKUM".Jadi..maknanya, pergaulilah para istri kamu sebagaimana kamu mempergauli dirimu sendiri, cintailah pasangan kita sebagaimana mencintai diri kita sendiri.Bila kita mencintai pasangan kita, pada hakikatnya kita mencintai diri kita sendiri, begitupunsebaliknya, bila kita menyakiti pasangan kita, berartikita menyakiti diri kita sendiri. Subhanallah, makna yang cukup dalam, namun jarang diantara kita memahaminya secara teliti akan kandungan kata yang tersirat dalam AlQuran yang banyak memiliki mutiara-mutiara.
Ketiga : Sekarang kita lihat kata " AZWAAJAN ".Lha,.koq Allah memakai kata-kata Azwaajan (paraistri-istri kamu). Bukankah jama', atau plural darikata "zaujatan"(istri) adalah " Zauzaatun "., bukan "azwaajan ", "Azwaajan" ini adalah jamak dari "zaujun"(suami) : Allah menciptakan kamu wahai para suami akan istri-istri dari diri kamu sendiri ".Kenapa disaat mengatakan para istri Allah memakai kata "Azwaajan", bukan "zaujaatun"?.Ini menandakan bahwa dalam hal suami istri , ada saling keterkaitan antara sesama pasangan, dan Allah memang menciptakan didunia ini secara berpasang-pasangan. Ada siang-ada malam, ada jelek,ada buruk, ada malas ada rajin, ada lelaki ada perempuan dsbgnya. Dan seringnya didalam AlQuran kata"zaujun", inipun berartikan "istri" juga. Coba lihat surah AlBaqarah ayat 35 : " " Waqulnaa yaa Aadamuskun anta wazaujukal jannata .." Dipakai kata "WAZAUJUKA",bukan WAZAUJATUKA", bukankah "Zaujun"= suami,"zaujatun"=istri? Koq pada ayat diatas dipakai kata "zaujun" juga sementara artinya istri..?, ini menandakan bahwa seringnya dalam AlQuran memakai kata istri dengan "zaujun", salah sat maknanya, agar sang istri mengerti benar posisinya atas suaminya bagaimana. Juga adanya keterkaitan pasangan satu sama lain, yaitu sama-sama.Bukankah Allah sudah berfirman : " Arrijaaluqawwaamuuna 'alannisaa"? ( lelaki itu adalah pemimpinkaum wanita. Jadi bagaimanapun tingginya pangkat,jabatan, titel dan sekolah kamu wahai kaum istri,tetaplah yang menjadi pemimpin RT itu adalah para suami. Namun ini bukan berarti seorang suami harus bertindak semena-mena, karena dalam ayat lain disebutkan bagaimana mempergauli istri dengan ma'ruf " "Wa'asyiruuhunnaa bilma'ruuf ". Kenapa Allah memakai kata ma'ruuf, bukan billainin(dengan lembut), atau "bikhairin(dengan baik), atau baliighan(qawlannbaliighan, perkataan yang cerdas dalam penyampaian), tetapi Allah memakai kata ma'ruuf?Dalam bahasa Arab, kata "ma'ruf"ini jauh lebih dalammaknanya ketimbang "khairun". Kata ma'ruf ini jauh lebih baik dan lebih sempurna, baik ma'ruf dalam perbuatan, perkataan, tingkah laku dan kerdipan mata segala-galanya, baik dalam mempergaulinya ketika berhubungan intim, ketika meminta tolong, ketika memberi nafkah , ketika mengajari dan menasehatinya dan lain-lainnya. Berat bukan tugas seorang suami terhadap sang istri? Jadi jangan cepat sedih dan gulana dulu wahai kaum istri, karena yang dipilih untuk pemimpin dalam RT adalah suami? Jangan..Allah memberi kelebihan lain bagi kita kaum istri, yang mana tidak diberikan pada kaum suami. Istri disuruh patuh pada suami, dan suami disuruh mempergauli istri dengan ma'ruf.Dalam hadist disebutkan : " Masing-masing kamu pemimpin, dan setiap pemimpin ditanya akan yang dipimpinnya, dan perempuan adalah pemimpin dalam urusan dalam negeri RT nya ", maka penjagaan anak-anak, harta suami dan sebagainya, karena tugas istrilah yang mengatur dalam belanja sehari-hari,aturlah biaya belanja yang telah diserahkan oleh suami dengan baik, jangan difoya-foyakan,pandai-pandailah memanage keuangan. Seorang wanita yang tidak pandai mengatur belanja RTk, mka akan hancurlah RT tersebut, akan cepat jatuh miskin, syukur jatuh miskin, kalau jatuh tapai yang lembek itu bagaimana, yah..penyet , atau remuk kayak kerupukdonk..?
Keempat : " Litaskunuu ilaihaa ". Agar kamu mendapat ketenangan bersamanya. Kata "Litaskunuu" berasal dari akar kata " sakana", yang artinya tempat tinggal,atautempat berdiam. Namun arti diatas lebih condong kepada ketenangan dalam hal sexual. Kenapa demikian?Karena pada ayat selanjutnya disebutkan Waddah dan rahmah cinta dan kasih sayang. Jadi dalam hal ini diharapkan para suami sebelum menikah sulit untuk melampiaskan nafsunya entah kemana, maka istrilah satu-satunya jalan pemecahannya.
Kelima : Kata "mawaddah", sering diartikan orang "rasacinta". Kalau kita tilik, atau kita tinjau makna sebenarnya kata "mawaddah" itu jauh lebih dalam lagi dari cinta. "Mawaddah" itu bisa berartikan suatu keluasan, lapangan yang luas. Kenapa Allah memakai kata "mawaddah" ini..?Allah mengajak para pasangan masing-masing agar masing-masing pasangan selalu berlapang dada. Positivethinking terhadap pasangan, terimalah segala kelebihandan kekurangan pasangan kita.Dalam melabuhi lautan luas, maka kapal akan menghadapi gelombang. Dalam hal ini perlulah kiranya masing-masing pasangan memakai rumus sejati yaitu : "'Asaa antakrahuu syaian, waja'alallaahu fiihi khairankatsiira, wa'asaa an tuhibbu syaian, waja'alallaahu fiihi syarran katsiira ", Bisa jadi apa-apa yang kamubencii itu, Allah menjadikan padanya segudangkebaikan, dan bisa jadi apa yang kamu cintai ini,Allah menjadikan dari dalam dirinya kejahatan yang banyak ".Dalam literature Atsar pun, yang bagi ulama sudah dikatakan hadist, karena periwayatannya yang shahih,bahwa " Cintailah kekasihmu sedang-sedang saja, bisa jadi kelak ia menjadi musuhmu kelak, dan benciilah musuhmu seadanya, bisa jadi ia menjadi kekasihmu suatu saat kelak ".
Terakhir Allah menutup ayatnya dengan kata "Liyatafakkarun ", agar kamu berfikir dan merenungi.Dalam setiap ayat apapun pasti Allah menutupnya dengan kata yang sesuai dengan ayat yang disebutkan. Ketika mewajibkan puasa, maka ditutup dengan "agar kamubertaqwa ", maka dalam ayat pernikahan ini ditutup dengan kata " Agar kamu berfikir, merenungi betapa maknanya cukup tinggi yang perlu untuk direnungi bersama-sama, karena RT adalah salah satu cara menggapai syurga. Seseorang bisa masuk neraka, dan bisa masuk syurga karena ini. Renungilah wahai kita semua, tidak gampang dalam membina mahligai rumahtangga yang damai, tentram dan bahagia itu. Sebelum berumah tangga, maka lihat dulu niat kita apa, apakah hanya semata-mata untuk urusan biologis saja, atau untuk kesenangan duniawi saja,.? Tidak,.niatkanlah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pilihlah pasangan yang sebaik-baiknya. Itu sangat penting. Lihatlah agamanya,sebagaimana pada ulasan kita yang pertama sekali dalam topik pembicaraan kita mengenai menjadi ayah yang baik.Kemudian dalamilah wahai semua pasangan, untuk mencapai kebahagiaan , cinta dan sayang itu, adalah usaha kedua belah pihak, bukan hanya sepihak saja.Fahamilah hak-hak dan kewajiban masing-masing pasangan yang sudah ditetapkan oleh agama kita islam yang mulia. Semua tuntunan rincian ini banyak tercantumdalam hadist rasulullah SAW.

Terpenjara Hati

Subhanallah....
Maha Suci Allah yang telah menciptakan rasa cinta diantara dua insani

Subhanallah...
Ketika tak pernah ada tempat berlari dari takdir ini

Subhanallah...
Aku pun bertanya-tanya tentang makhluk yang satu ini

Subhanallah...
Ini bukan soal bulu matanya yang lentik
juga bukan ketika kelopak matanya berkedip
senyumnya yang terkembang manis
atau juga sifatnya yang centil menggelitik

Subhanallah...
Tapi mengapa tak ada tempat tuk laritak ada ruang tuk bersembunyi
terpenjara dalam ruang jeruji besisebagaiamana nabi-Mu Yusuf yang dikhianati

Subhanallah...
Rabbi-ssijnu ahabbu ilayya mimma yad'unani ilaihi
penjarakanlah hati-hati kami dalam apa yang Engkau Ridhaituk bertemu cinta anugerah-Mu yang hakiki

Walhamduillah...
Ini adalah sebuah keindahan.

Friday, April 24, 2009

aku tak taukenapa detik itu ada?
detik ketika aku menatap matamu….
detik ketika kukagumi senyummu..
detik yg mbuatku ingin mengenal hatimu..
mencoba meraihnya..
detik awal yg membuat detik-detik sesudahnya menjadi gulana…
aku tak tahu..kenapa rasa itu ada?
rasa ingin selalu didekatmu rasa ingin menjadi yg terbaik bagimu rasa yg tak pernah berkurang..apalagi hilang…
adakah saatnya..aku akan tahu…!
kenapa detik itu ada?
kenapa rasa itu ada?
kenapa engkau harus ada?

Curahan Hati

Semoga kasih sayang serta cinta allah selalu mengiringi dan menaungi langkah ch'..amin
Sebelumnya aku minta maaf atas sms semalam kalo itu membuat kepikiran….
Karena aku hanya seorang makhluk yang lemah yang tidak bisa menahan rasa..dan aku berusaha tuk jujur pada diriku sendiri..karena bagaimanapun kejujuran itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ketenangan…

Semalem setelah sholat dan berdoa aku mendapatkan kesimpulan bahwa cinta itu bagaikan bingkai yang mengikat,menguatkan dan mempercantik apa yang dibingkai

Kalau dalam bingkai itu ch' menaruh hati,jantung dan perasaan ch',maka bingkai itu akan menjadikannya sebuah amanah yang mengikat,menjaga, mempercantik dan akan mempertanggung jawabkan amanah itu kepada ALLAH SWT dan kedua orangtua ch'

Kalau dalam bingkai itu ch' menaruh sebuah kepercayaan akan teman ato kakak maka bingkai itu akan selalu membantu,mensupport dan selalu mendoakan tuk kesuksekan dan keselamatannya…

Karena cinta itu muthlak ,tidak terikat pada syarat apapun,apapun yang ch' taruh dalam bingkai itu,bingkai itu akan selalu menjaga,mengikat dan mempercantik atas nama cinta

Hidup adalah pilihan aku mohon ch' memberikan sebuah pilihan,berdoa dan tanyakanlah pada hati kecil ch' ya… sebelum menjatuhkan pilihan…

Apapun pilihan ch' bingkai cinta itu akan tetap dan selalu menjaga..

DOA

Segala puji bagi Allah,Tuhan semesta alam.dengan pujian yang bertaut dengan ni’mat (ni’mat didapat bersama dengan pujian) dan pujian yang menambah ni’mat yang digandakan lagi (karena bersyukur)

Ya Tuhan kami untuk-MU pujian yang sebanding dengan kebesaran-MU dan keagungan kekuasaan-MU

Ya Allah berilah kami rasa takut kepada-MU yang dari rasa takut itu dapat menghalangi kami untuk bermaksiat kepada-MU,berilah kami ketaatan kepadamu yang dapat menyampaikan kami dengannya kepada syurga-MU,berilah kami keyakinan yang dapat meringankan musibah dunia yang menimpa kami,ya Allah berilah kami kepuasan dengan pendengaran kami,penglihatan kami,dan kekuatan kami,selama engkau memberi hidup kepada kami dan jadikanlah pewaris semua itu adalah kami.Balaslah orang yang berbuat aniaya kepada kami,tolonglah kami dalam menghadapi musuh-musuh kami,janganlah engkau menimpakan cobaan dalam agama kami.janganlah engkau jadikan dunia ini menjadi tujuan utama kami,dan jangan pula hal itu dijadikan target utama ilmu kami,serta jangan engkau jadikan orang yang tidak memiliki belsa kasihan kepada kami menjadi pemimpin kami (HR AHMAD)

Wednesday, January 30, 2008

"AYAT AYAT CINTA"

Novel ayat-ayat cinta memang sangat fenomenal,dengan gaya bahasa yang sederhana sang novelis bisa memancarkan nilai-nilai dakwah dalam cerita itu,pantas saja dengan kelembutan bahasa dan pendekatan tokohnya novel ini banyak menyentuh para pembacanya.Lewat kisah cinta yang islami sang novelis dengan bahasa lembutnya secara tidak langsung mengajak para pembacanya hanyut dalam indahnya hubungan cinta yang didasari karena allah..dan karena itu pula bisa menetramkan hati dan menyucikan jiwa...
Diantara semua isinya yang sangat menarik, ada satu kisah yang paling menarik buat aku sendiri, Adalah makna ayat ayat itu sendiri.Disitu dikisahkan waktu FAHRI (tokoh utama)disaat dia mengalami masa yang sangat sulit dipenjara karena tuduhan NOURA yang menuduh dia telah memperkosanya,disaat nasib dia sudah diujung tanduk,dimana saksi utama MARIA tidak bisa hadir karena lagi koma dirumah sakit. Sang istri AISHA meminta ijin pada FAHRI supaya mengijinkannya memberi uang sogokan pada keluarga NOURA agar NOURA mencabut semua tuduhannya..Pada saat itulah kebersihan jiwa dan Kekuatan iman FAHRI terbukti..Dengan sangat tegas dia menolak cara seperti itu..dengan alasan kisah cinta yang tidak dilandasi dengan ketakwaan akan menuai permusuhann kelak di akhirat.Dia mensitir sebuat ayat dari AL QUR'AN Surat Al Zukhruf ayat 67 " AL AKHILLAU YAUMAIDZIN BA'DHUHUM LIBA'DHIN ADUWWUN ILLAL MUTTAQIN "
AL AKHILLAU = KERABAT DEKAT, ORANG YANG SALING BERKASIH SAYANG
YAUMAIDZIN = DIHARI INI ( HARI KIAMAT )
BA'DHUHUM LI BA'DHIN = SEBAGIAN DARI MERAKA KESEBAGIAN YANG LAIN
ADUWWUN = SALING BERMUSUHAN
ILLAL MUTTAQIN = KECUALI ORANG-ORANG YANG TAKWA ( ORANG YANG MELANDASI KASIH CINTA MEREKA KARENA ALLAH )
Maksudnya orang-orang yang saling memadu kasih,merajut cinta didunia ini tidak berdasarkan ketakwaaan kepada allah swt, besok diakhirat mereka akan saling bermusuhan,disaat allah SWT menghakimi perbuatan meraka pada saat hidup didunia menjalani kisah cinta itu.
setalah AISHA mendengar jawaban FAHRI dia menangis dan langusng berkata ini ( SURAT AL ZUKHRUF ayat 67 ) adalah ayat cinta diantara berjuta ayat ayat cinta yang diwahyukan kepada Allah SWT kepada manusia.
Alangkah celakanya kalau kita lihat zaman sekarang ini dimana kebanyakan orang menjalin cinta dengan hanya pakai hawa nafsu saja,tidak ada yang melandasinya dengan ketakwaan...dengan alasan sayang mereka saling bercumbu dengan alasan cinta mereka saling bercinta...

YA ALLAH YA TUHAN KAMI BERIKANLAH RASA CINTAKU KEPADAMU MELEBIHI RASA CINTAKU KEPADA SELAIN ENGKAU..
DAN JADIKANLAH RASA CINTA YANG ADA UNTUK SELAIN ENGKAU HANYA KARENAMU..

Saturday, December 22, 2007

HIKMAH

AllahBerfirman:

"Wahai Manusia
AKU Heran pada Orang yang yakin akan kematian tapi dia hidup bersuka ria,

AKU heran pada orang yang yakin akan pertanggung jawaban segala amal perbuatannya di akhirat tapi ia asyik mengumpulkan dan asyik menumpuk harta benda,

Aku heran pada orang yang yakin akan kubur tapi dia tertawa terbahak-bahak,

AKU heran pada orang yang yakin adanya alam Akhirat tapi dia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai,

AKU heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia tapi Ia menggandrunginya,

AKU heran pada Intelektual yang bodoh dalam soal Moral,

AKU heran orang yang bersuci dengan air sementara Hatinya masih tetap kotor,

AKU heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan Aib orang lain sementara Ia tidak sadar sama sekali terhadap Aib dan Cacat yang ada pada dirinya sendiri,

AKU heran pada orang yang yakin bahwa Allah selalu mengawasi segala Prilakunya tapi Ia berbuat Durjana,

AKU heran pada orang yang sadar akan kematiannya kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri lalu dimintai pertanggung jawaban seluruh amal perbuatannya tapi ia berharap belas kasih dari orang lain.

Sungguh tiada tuhan kecualiAKU dan Muhammad adalah hamba dan UtusanKU. Allah Berfirman AKU bersaksi bahwa tiada tuhan selain AKU tiada sekutu bagiKU dan Muhammad adalah hamba dan UtusanKU

barang siapa tidak mau menerima suratan Nasib yang Aku Putuskan, tidak bersabar dengan segala cobaan yang aku Berikan tidak mau berterima kasih dengan segala Nikmat yang aku curahkan dan tidak menerima apa adanya atas segala yang aku berikan maka sembahlah tuhan selain AKU

barang siapa yang susah karena urusan dunia sama saja ia marah kepadaKU

barang siapa mengadukan musibah dirinya pada orang ia sungguh-sungguh berkeluh kesah kepadaKU

barang siapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamaannya sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang

barang siapa terus menerus dalam keadaan berkurang, kematian jauh lebih baik baginya."
(HIKMAH)

AllahBerfirman:

"Wahai manusia terimalah anugerah yang AKU berikan dengan lapang dada maka engkau tidak mengharap pada pemberian orang lain.

Tinggalkan rasa dengki maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup.

Hindari perbuatan haram maka engkau akan aman dari kerancuan dalam beragama.

Barang siapa mampu dari membicarakan kejelekan Orang lain maka kecintaanku akan AKU anugerahkan kepadanya.

Barang siapa mengisolasikan diri dari kerumunan orang maka ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya.

Barang siapa mampu membatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunananya itu menandakan kematangan akalnya.

Barang siapa menerima atas pemberian Allah yang sedikit maka ia penuh percaya pada Allah.


Allah berfirman... :

Wahai manusia Barang siapa berduka karena persoalan dunia maka Ia akan kian jauh dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin menderita di Akhirat, Allah akan menjadikan Orang tersebut dirundung duka selamanya, kebingungan yang tak berakhir, kepayahan yang berlarut-larut dan angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya,

Wahai manusia hari demi hari usiamu selalu berkurang sementara engkau tidak pernah menyadarinya

setiap hari AKU mendatangkan rizki kepadamu sementara engkau tak pernah memujiKU.

Dengan pemberian sedikit engkau tidak mau lapang dada dengan pemberian yang banyak engkau tidak pernah merasa kenyang,

Wahai manusia setiap hari AKU mendatangkan Rizki untukmu sementara setiap malam malaikat datang dengan membawa catatan perbuatan jelekmu.

Engkau makan dengan lahap rizkiKU namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana kepadaKU.

AKU Kabulkan jika Engkau memohon kepadaKU kebaikanKU tidak Putus-putus mengalir untukmu namun sebaliknya catatan jelekmu kembali kepadaKU Tiada henti.

AKU lah pelindung terbaik untukmu sementara engkau hamba terjelek untukKU kau raup segala apa yang KU berikan untukmu kututupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan

AKU sungguh-sungguh malu kepadamu sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepadaKU

engkau melupakan diriKU dan mengingat yang lain, kepada manusia engkau merasa takut sedang kepadaKU engkau merasa aman-aman saja, pada manusia engkau takut dimarahai tapi pada MurkaKU engkau tak peduli". (HIKMAH)

Salah Satu Sifat Mulia

Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)
Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)
Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:
... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)
Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)

Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.
Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.
Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.

Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:
Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.
Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.
Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.